Apa yang ada dipikiran Anda ketika mendengar kata "USB"? Tentunya kita pasti akan langsung terpikir tentang sebuah alat penyimpanan data, dan tak jarang dari kita sudah pernah menggunakan alat tersebut. Sayangnya, kebanyakan dari kita juga masih kurang paham tentang USB itu sendiri.
Nah, maka dari itu saya akan sedikit membahas mengenai USB dan perkembangannya pada post kali ini. Selamat membaca!
USB (Universal Serial Bus) merupakan suatu perangkat penghubung teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan perangkat digital eksternal, seperti printer, scanner, mouse, keyboard, flash disk, dan alat lainnya ke komputer kita. Komputer-komputer jaman sekarang pada umumnya telah dilengkapi dengan port USB, yang menjadikannya lebih mudah dalam penggunaannya. Seiring perkembangan teknologi, USB bisa juga dihubungkan ke perangkat lain seperti DVD player, mini compo, ataupun mini hifi audio.
Simbol USB |
Versi pertama USB diperkenalkan pada Januari 1996, yaitu versi 1.0, dengan spesifikasi data rata-rata 1.5 Mbit/s (Low-Bandwith) dan 12 Mbit/s (Full-Bandwidth). Namun baru mulai digunakan secara luas ketika USB versi 1.1 muncul pada September 1998 dengan perbaikan-perbaikan dari versi 1.0.
USB semakin populer ketika versi 2.0 diperkenalkan pada April 2000. USB 2.0 ini merupakan USB yang paling banyak digunakan sampai saat ini. Kecepatannya mencapai 40 kali lipat dibandingkan USB 1.0, yaitu sebesar 480 MBit/s. Teknologi yang paling digemari saat ini adalah USB flash drive, teknologi penyimpanan portable dengan kapasitas besar, ukuran kecil, dan kecepatan tinggi membuatnya semakin banyak diminati.
Dan, teknologi USB terbaru adalah USB 3.0. Sebenarnya USB ini mulai diperkenalkan pada November 2008, namun masih banyak orang yang belum mengetahui mengenai USB versi 3.0 tersebut. Kecepatannya, secara teori, dapat mencapai 4.8 GBit/s atau setara dengan 10 kali lipat kecepatan maksimal USB 2.0. Tak heran USB versi ini disebut dengan SuperSpeed USB, sementara USB 2.0 dikenal dengan sebutan High-Speed USB.
Spesifikasi USB 3.0
- USB 3.0 mengenalkan teknologi transfer data dua arah (full duplex), sehingga dapat membaca dan menulis data secara bersamaan (simultan). USB versi sebelumnya belum mendukung teknologi ini.
- Lebih hemat energi karena tegangan listrik yang dibutuhkan diturunkan dari 4.4V menjadi 4V, serta peningkatan arus menjadi 150mA, sehingga port USB 3.0 ini dapat digunakan 4-6 perangkat serta meningkatkan recharging.
- Power management yang lebih baik mendukung idle, sleep, dan suspend.
- Bentuk fisiknya mirip dengan USB 2.0, bagian ujungnya tetap sama, tetapi kabel di dalamnya akan lebih banyak dengan total 9 jalur kabel. Dan, biasanya pada USB 3.0 ujungnya berwarna biru (USB 2.0 berwarna putih). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
USB 2.0 (kiri) vs USB 3.0 (kanan) |
Kekurangan USB 3.0
- Maksimum panjang kabel berkurang menjadi 3 meter (USB 2.0 maksimum 5 meter), namun hal ini bisa diatasi dengan menambahkan USB Hub.
- Speed Limit: tidak semua perangkat bisa memanfaatkan penuh kecepatan USB 3.0, seperti Hardisk Magnetik yang terbatas pada kecepatan perputaran keping disk.
Sistem Operasi
Windows Vista, Windows 7, dan Linux sudah mendukung USB 3.0, dan Mac akan segera mengikuti. Untuk sistem operasi yang belum mendukung, sementara ini Anda dapat menginstall driver tambahan dari vendor tersebut untuk bisa menggunakan USB 3.0.
Perlu diingat bahwa kelebihan USB 3.0 hanya berfungsi ketika disambungkan ke port USB 3.0 juga, tetapi USB 3.0 sebenarnya tetap bisa disambungkan ke port 2.0, hanya saja dengan speed transfer yang setara dengan USB 2.0 tentunya.
Bagaimana informasinya, teman-teman? Apakah cukup menarik? Semoga informasi ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian ya. ^^