Jumat, 26 Oktober 2012

WEB HOSTING

Agar halaman website yang telah kita buat dapat diakses oleh semua orang, maka diperlukan lah web hosting. Apa itu web hosting?


Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah anda buat menjadi online dan bisa diakses oleh orang lain. Sedangkan, web hosting adalah jasa penyewaan server dan aplikasi / softwarenya untuk keperluan web server. Secara definisi ruang lingkupnya hanya meliputi web server, tetapi secara praktis web hosting meliputi layanan untuk keperluan web server dan mail server.

Ada beberapa jenis layanan hosting yaitu shared hosting, VPS atau Virtual Dedicated Server, dedicated server, colocation server.

  1. Shared Hosting adalah menggunakan server hosting bersama sama dengan pengguna lain satu server dipergunakan oleh lebih dari satu nama domain. Artinya dalam satu server tersebut terdapat beberapa account yang dibedakan antara account satu dan lainnya dengan username dan password.
  2. VPS (Virtual Private Server) atau juga dikenal sebagai Virtual Dedicated Server merupakan proses virtualisasi dari lingkungan software sistem operasi yang dipergunakan oleh server. Karena lingkungan ini merupakan lingkungan virtual, hal tersebut memungkinkan untuk menginstall sistem operasi yang dapat berjalan diatas sistem operasi lain.
  3. Dedicated Server adalah penggunaan server yang dikhususkan untuk aplikasi yang lebih besar dan tidak bisa dioperasikan dalam shared hosting atau virtual dedicated server. Dalam hal ini, penyediaan server ditanggung oleh perusahaan hosting yang biasanya bekerja sama dengan vendor.
  4. Colocation Server adalah layanan penyewaan tempat untuk meletakkan server yang dipergunakan untuk hosting. Server disediakan oleh pelanggan yang biasanya bekerja sama dengan vendor.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam memilih jasa web hosting yang baik:
  1. Kebutuhan anda terhadap space dan bandwidth. Semakin banyak tulisan anda, maka semakin besar space yang akan dibutuhkan. Semakin banyak pengunjung blog anda maka semakin besar bandwidth yang dibutuhkan agar tidak terjadi server full load.
  2. Perhatikan layanan dan fitur dari tempat anda akan menghostingkan blog atau website anda. Bisa mencakup software apa saja yang ada di hostingnya serta support dari jasa hostingnya.
  3. Target pembaca. Jika anda memilih target pembaca dari dalam negeri ada baiknya menggunakan server lokal saja agar lebih menghemat bandwidth. Tetapi jika anda memilih target yang glogal, maka tak ada salahnya anda memilih server luar negeri seperti di Amerika. Tapi keadaan ini tidaklah mutlak.
  4. Harga yang pas. Konsultasikan kepada mereka yang lebih paham tentang kebutuhan hosting anda agar jasa yang anda sewa sesuai dengan uang yang akan anda keluarkan.
Nah, bagaimana? Apakah informasinya cukup berguna untuk Anda? Ada begitu banyak layanan web hosting yang dapat Anda pilih sekarang ini. Jika Anda masih bingung, Anda dapat juga mencari info-info mengenai web hosting ini melalui mesin pencari seperti google, yahoo, dan lain-lain, agar dapat membandingkan langsung fitur-fitur yang ditawarkan oleh berbagai jenis web hosting tersebut.
Selamat mencoba! ^^

Kamis, 18 Oktober 2012

8 Aturan Emas Desain User Interface

Menurut kamu, hal apa saja sih yang membuat orang suka dan betah mengunjungi suatu halaman website? Selain info-info menarik yang bisa didapatkan, tentunya tampilan website tersebut juga akan mempengaruhi daya tarik kita sebagai pengunjung. Nah, tampilan ini lah yang disebut dengan user interface. Semakin bagus desain interface nya, maka sudah pasti website tersebut pun akan mampu menarik perhatian banyak pengunjung.

Bagaimana sih caranya merancang user interface agar menjadi lebih menarik?

Nah, kali ini saya akan membahas mengenai petunjuk dasar yang bisa kita ikuti untuk merancang user interface dengan baik. Dalam bukunya yang berjudul "Designing The User Interface", Ben Shneiderman merumuskan delapan aturan dasar yang dapat membantu dalam merancang desain interface, yang biasa disebut sebagai Eight Golden Rules of Interface Design.


Kedelapan aturan emas tersebut antara lain:
1. Konsistensi
Dilakukan pada urutan perintah, istilah pada menu, dan tindakan. Sehingga ketika kita membuka website hari ini atau pun besok, urutan-urutan yang akan kita lalui tetap sama. Misalnya ketika kita ingin log in di facebook, maka kita harus selalu log in dengan mengisi e-mail dan password terlebih dahulu.

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, simbol-simbol, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

3. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian pembuka, isi, dan penutup. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

6 Mudah kembali ke tindakan sebelumnya
Suatu sistem dirancang sehingga jika pengguna mengalami kesalahan maka si pengguna dapat kembali keadaan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.

7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Dengan tampilan yang sederhana dan menarik dapat membantu si pengguna sehingga tidak perlu mengingat terlalu banyak perintah, dan juga dapat menghindari terjadinya kebingungan pada pengguna.

Selasa, 09 Oktober 2012

Kenalan sama JavaScript

Hallo, semua..!! Apa kabarnya? ^^
Kali ini aku mau nge-post tentang JavaScript nih. Yuk, semua merapat~~


Sebelumnya, udah pada tau kan kalau? Bagi yang masih bingung apa bedanya Java dan JavaScript, nih aku kasih tau ya beberapa perbedaannya.
Meskipun nama yang mirip, Java dan JavaScript, hampir tidak ada hubungannya. JavaScript merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berisi kode-kode yang terintegrasi dengan HTML dan juga dapat diintepretasikan langsung oleh client, sedangkan Java merupakan bahasa pemrograman yang berisi kode (applet) yang terpisah dari dokumen HTML dan dikompilasi dan dijalankan oleh client serta membutuhkan Java Virtual Machine untuk menterjemahkannya. Selain itu, pada Java juga diperlukannya pendeklarasian tipe data yang digunakan, sementara di JavaScript tidak diperlukan pendeklarasian tipe data.

Nah, sekarang baru deh kita masuk ke penjelasan mengenai JavaScript...

Apa itu JavaScript?
JavaScript merupakan modifikasi bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana. Jika berbicara dalam konteks web, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan (embedded). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.

Hal lain yang perlu diperhatikan, JavaScript merupakan bahasa pemrograman dengan "case sensitive", yang artinya penulisan huruf besar dan huruf kecil tidak dapat disamakan. Misalnya, fungsi 'var' tidak boleh ditulis dengan menggunakan huruf besar 'Var' atau 'VAR' ataupun penulisan lainnya. Maka, kita harus teliti dalam penulisannya, karena kesalahan dalam satu huruf saja dapat membuat program tidak dapat dijalankan.

Salah satu kelebihan JavaScript, yaitu dapat merespon perintah user dengan cepat dan membuat halaman web menjadi lebih responsif, dibandingkan dengan yang dilakukan oleh HTML, PHP, dan CSS. Contohnya, fungsi validasi pada form, ketika kita mengisi sebuah form yang divalidasi menggunakan JavaScript, kita akan mengetik data lalu mengetik submit, sebelum data dikirimkan ke server, data akan "dicek" terlebih dahulu pada browser menggunakan fungsi JavaScript yang ada pada halaman web. Sehingga, jika memang data yang kita isi tidak valid, kita bisa langsung mengecek validasi data form dilakukan secara lokal di browser menggunakan fungsi JavaScript.

Contoh Penulisan menggunakan JavaScript

Kode JavaScript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di tag <head> yang dibuka dengan tag <script type="teks/javascript">.
     <script type="teks/javascript">
             alert("Halo Dunia!");
     </script>


Kode JavaScript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang berekstensi ".js" (singkatan dari JavaScript). Untuk memanggil kode JavaScript yang terdapat di file sendiri, di bagian awal <head> harus ditentukan dahulu nama file yang dimaksud menggunakan contoh kode seperti berikut:
       <script type="teks/javascript" src="alamat.js">
       </script>

Implementasi terpopuler saat ini dari pemrograman JavaScript adalah teknik AJAX (Asynchronous JavaScript and XMLHTTP). Teknik ini sering digunakan oleh aplikasi berbasis web seperti Gmail, Google Reader, dan lain lain. Teknik yang membuat pertukaran data antara server dan browser terjadi di belakang layar sehingga interaksi antara user dan aplikasi web semakin responsif.

Yak, sekian dulu nih yang bisa aku bagikan. Semoga bermanfaat buat kalian semua ya. Sampai jumpa lagi! ^^

Kamis, 04 Oktober 2012

HTML VS HTML5

HTML (HyperText Markup Language) merupakan sebuah bahasa standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. Berkas-berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan ke dalam format ASCII normal sehingga menjadi homepage dibuat dengan perintah-perintah HTML.

HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam membuat website, hal yang perlu dikuasai adalah mengerti akan bahasa pemrograman HTML agar bisa terbentuk website yang bisa dihubungkan dengan Internet.

Sejarah Perkembangan HTML
  • HTML versi 1.0 Kemampuan yang dimiliki antara lain heading, paragraph, hypertext, list, serta 'cetak tebal dan miring' pada teks. Versi ini juga mendukung peletakan image pada dokumennya tanpa memperbolehkan meletakkan teks disekelilingnya (wrapping).
  • HTML versi 2.0 : dirilis pada 14 Januari 1996, penambahan kualitas HTML versi ini terletak pada kemampuannya untuk menampilkan suatu form pada dokumen, sehingga kita dapat memasukkan nama, alamat, serta saran dan kritik dalam form tersebut. HTML 2.0 merupakan pionir dari adanya homepage interaktif.
  • HTML versi 3.0 : dirilis pada 18 Desember 1997, adanya penambahan beberapa fasilitas baru seperti table. Versi ini yang disebut juga sebagai HTML+, namun tidak bertahan lama dan segera digantikan oleh HTML versi 3.2.
  • HTML versi 4.0 : dirilis pada 24 Desember 1999, HTML versi 4.0 ini memuat banyak sekali perubahan dan revisi dari pendahulunya. Perubahan ini terjadi di hampir segala perintah-perintah HTML seperti table, image, link, text, meta, imagemaps, form, dan lain-lain.
  • HTML versi 5.0 : HTML versi ini masih mulai dikerjakan dan dikembangkan sejak 4 Maret 2010 oleh W3C (World Wide Web Consortium), sebuah Organisasi yang menangani pengembangan web standar. Tujuan utama pengembangan HTML5 ini adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin. HTML5 merupakan jawaban atas pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini berjalan terpisah dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat lunak pembuat web.

LOGO HTML5

Kelebihan HTML5 dibandingkan dengan HTML versi sebelumnya:
  • HTML5 Dapat ditulis dalam sintaks HTML (dengan tipe media text/html) dan XML.
  • Pada versi sebelumnya, untuk bisa memberikan interaksi "menggambar" di halaman web, kita harus memakai applet Java atau Flash. HTML5 akan memberikan satu opsi tambahan berupa canvas, media yang bisa dicorat-coret langsung, tidak lagi perlu memuat plug-in khusus.
  • Embed Audio Video secara langsung.
  • Integrasi yang lebih baik dengan aplikasi web dan pemrosesannya.
  • Integrasi (’inline’) MathML dan SVG dengan doctype yang lebih sederhana.
  • Koding yang lebih efisien.
  • Dapat dimengerti oleh browser lawas (backwards compatible). Sehingga istilah ‘deprecated’ tidak akan diperlukan lagi.

Beberapa struktur elemen baru yang hadir di HTML5:
  • header : mengandung informasi awal dari sebuah seksi atau halaman, bisa mengacu pada dokumen hingga seluruh isi konten.
  • nav : digunakan untuk menampung link menuju halaman lain, atau menuju bagian lain di halaman yang sama.
  • section : mewakili bagian dari halaman atau aplikasi, mirip dengan 'div'.
  • article : mewakili bagian tertentu dari dokumen yang bisa berdiri sendiri.
  • aside : mewakili konten yang berhubungan dengan area utama dari dokumen, biasanya dimiliki oleh sidebar yang berisi "related post", "tag clouds", dll.
  • footer : digunakan sebagai tanda, tidak hanya pada halaman, tapi semua bagian yang ada, biasanya digunakan lebih dari satu kali.