HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam membuat website, hal yang perlu dikuasai adalah mengerti akan bahasa pemrograman HTML agar bisa terbentuk website yang bisa dihubungkan dengan Internet.
Sejarah Perkembangan HTML
- HTML versi 1.0 : Kemampuan yang dimiliki antara lain heading, paragraph, hypertext, list, serta 'cetak tebal dan miring' pada teks. Versi ini juga mendukung peletakan image pada dokumennya tanpa memperbolehkan meletakkan teks disekelilingnya (wrapping).
- HTML versi 2.0 : dirilis pada 14 Januari 1996, penambahan kualitas HTML versi ini terletak pada kemampuannya untuk menampilkan suatu form pada dokumen, sehingga kita dapat memasukkan nama, alamat, serta saran dan kritik dalam form tersebut. HTML 2.0 merupakan pionir dari adanya homepage interaktif.
- HTML versi 3.0 : dirilis pada 18 Desember 1997, adanya penambahan beberapa fasilitas baru seperti table. Versi ini yang disebut juga sebagai HTML+, namun tidak bertahan lama dan segera digantikan oleh HTML versi 3.2.
- HTML versi 4.0 : dirilis pada 24 Desember 1999, HTML versi 4.0 ini memuat banyak sekali perubahan dan revisi dari pendahulunya. Perubahan ini terjadi di hampir segala perintah-perintah HTML seperti table, image, link, text, meta, imagemaps, form, dan lain-lain.
- HTML versi 5.0 : HTML versi ini masih mulai dikerjakan dan dikembangkan sejak 4 Maret 2010 oleh W3C (World Wide Web Consortium), sebuah Organisasi yang menangani pengembangan web standar. Tujuan utama pengembangan HTML5 ini adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin. HTML5 merupakan jawaban atas pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini berjalan terpisah dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat lunak pembuat web.
LOGO HTML5 |
Kelebihan HTML5 dibandingkan dengan HTML versi sebelumnya:
- HTML5 Dapat ditulis dalam sintaks HTML (dengan tipe media text/html) dan XML.
- Pada versi sebelumnya, untuk bisa memberikan interaksi "menggambar" di halaman web, kita harus memakai applet Java atau Flash. HTML5 akan memberikan satu opsi tambahan berupa canvas, media yang bisa dicorat-coret langsung, tidak lagi perlu memuat plug-in khusus.
- Embed Audio Video secara langsung.
- Integrasi yang lebih baik dengan aplikasi web dan pemrosesannya.
- Integrasi (’inline’) MathML dan SVG dengan doctype yang lebih sederhana.
- Koding yang lebih efisien.
- Dapat dimengerti oleh browser lawas (backwards compatible). Sehingga istilah ‘deprecated’ tidak akan diperlukan lagi.
Beberapa struktur elemen baru yang hadir di HTML5:
- header : mengandung informasi awal dari sebuah seksi atau halaman, bisa mengacu pada dokumen hingga seluruh isi konten.
- nav : digunakan untuk menampung link menuju halaman lain, atau menuju bagian lain di halaman yang sama.
- section : mewakili bagian dari halaman atau aplikasi, mirip dengan 'div'.
- article : mewakili bagian tertentu dari dokumen yang bisa berdiri sendiri.
- aside : mewakili konten yang berhubungan dengan area utama dari dokumen, biasanya dimiliki oleh sidebar yang berisi "related post", "tag clouds", dll.
- footer : digunakan sebagai tanda, tidak hanya pada halaman, tapi semua bagian yang ada, biasanya digunakan lebih dari satu kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar